back to top
Monday, January 20, 2025
25.3 C
Gunung Sindur

Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat

Share

Harlah (Hari Ulang Tahun) NU ke-102 pada 16 Rajab 1446 H/16 Januari 2025 telah berlalu beberapa hari. Sudah sejak lama Harlah NU mengusung tema dan pada Harlah di tahun 2025 ini bertema Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat.

PBNU, dalam rangka menyongsong Harlah di tahun ini telah menggelar serangkaian kegiatan, yaitu Kongres Pendidikan NU, Kongres Keluarga Maslahat NU, Resepsi Harlah NU, dan Musyawarah Nasional Konferensi Besar NU, sedangkan acara puncak akan digelar pada 05 Pebruari 2025 di Istora/Gelora Senayan.    

Tema di atas ditularkan kepada seluruh tingkatan struktural NU hingga ke tingkat terbawah sebagai bentuk keseragaman dan keeratan struktural sehingga tidak membawa tema-tema masing-masing, selain untuk dipahami sebagai ketersinambungan NU dengan umat Islam dan keindoesiaan. Sementara itu, MWCNU Gunung Sindur menggelar kegiatan BBM (Beres-beres Masjid) sebagai salah satu nilai yang terkandung dengan keumatan tadi dan arah gerakan pembentengan keaswajaan yang sekitar satu dekade, masjid-masjid (berikut musala-musala) secara relatif telah disusupi oleh faham-faham yang distruktif.  

NU Jabar Online (17/01/2025. Supendi Samian) telah merilis tulisan terkait relevansi tema di atas dengan nilai-nilai yang dijunjung oleh NU dan landasan ideologi bangsa Indonesia, sebagai berikut:

Nilai-Nilai NU

  1. Islam Rahmatan lil ‘Alamin NU selalu menekankan Islam sebagai agama yang membawa rahmat dan kebaikan bagi seluruh alam. Prinsip ini relevan dengan semangat “Indonesia Maslahat,” di mana seluruh program kerja NU bertujuan untuk kesejahteraan bersama tanpa membedakan agama, suku, dan status sosial.
  2. Ukhuwah sebagai Pilar Kebersamaan Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim), Ukhuwah Wathaniyah (persaudaraan kebangsaan), dan Ukhuwah Basyariyah (persaudaraan kemanusiaan) adalah nilai utama NU. Tema ini merepresentasikan kerja sama lintas sektor dan lintas agama untuk mewujudkan masyarakat yang harmonis dan maslahat.
  3. Moderasi Beragama NU mengajarkan sikap tawassuth (moderat), tasamuh (toleran), dan i’tidal (adil), yang mendorong keseimbangan dalam kehidupan beragama dan bernegara. Relevansi tema terlihat pada fokus NU dalam menjaga harmoni sosial dan menolak ekstremisme yang merusak persatuan.
  4. Gotong Royong dan Kepedulian Sosial NU sangat menekankan prinsip gotong royong sebagai bagian dari tradisi Islam Nusantara. Bekerja bersama umat dalam tema ini mencerminkan semangat gotong royong untuk menyelesaikan persoalan sosial dan meningkatkan kesejahteraan umat.
Baca Juga :  Hukumnya Mengucapkan Salam, Innalillahi dan Mendoakan Menggunakan Stiker WhatsApp

Nilai-Nilai Kebangsaan Indonesia

  1. Pancasila sebagai Dasar Negara Tema ini selaras dengan sila ke-5, “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” Semangat kemaslahatan sejalan dengan visi NU yang mendukung Pancasila sebagai panduan kehidupan berbangsa dan bernegara.
  2. Kebhinekaan sebagai Kekuatan Bangsa Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman agama, budaya, dan etnis. Tema ini menegaskan bahwa kolaborasi antarumat adalah kunci menjaga kebhinekaan. NU selalu mengajarkan toleransi dan persatuan, sesuai dengan semboyan bangsa Bhinneka Tunggal Ika.
  3. Semangat Gotong Royong dalam Konstitusi UUD 1945 menekankan pentingnya kerja sama dalam mencapai kesejahteraan umum. Tema ini mencerminkan cita-cita konstitusi untuk bekerja bersama demi kemajuan bangsa.

Relevansi dalam Konteks Kekinian

  1. Meningkatkan Persatuan di Tengah Polarisasi Sosial Di era modern, perpecahan sering muncul akibat perbedaan agama, politik, dan pandangan sosial. NU, melalui tema ini, mengajak umat untuk bersatu demi kemaslahatan bangsa, menekankan pentingnya persatuan di atas kepentingan golongan.
  2. Menjawab Tantangan Globalisasi Globalisasi membawa dampak positif dan negatif, seperti ketimpangan ekonomi, degradasi moral, dan krisis lingkungan. NU berperan sebagai penjaga nilai-nilai lokal dan agama yang relevan untuk menjawab tantangan global tersebut.
  3. Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Kemaslahatan Dengan kondisi ekonomi yang belum merata, NU melalui tema ini mendorong penguatan ekonomi berbasis komunitas, seperti koperasi syariah dan UMKM pesantren.

Kontribusi NU terhadap Indonesia Maslahat

  1. Pendidikan Berbasis Pesantren NU mengelola ribuan pesantren yang tidak hanya mengajarkan agama, tetapi juga keterampilan hidup (life skills). Pendidikan pesantren menciptakan generasi yang berdaya saing dan berkontribusi bagi bangsa.
  2. Program Sosial dan Kemanusiaan NU melalui LazisNU dan NU Peduli telah memberikan kontribusi besar dalam mengatasi kemiskinan dan membantu korban bencana. Kegiatan ini mencerminkan kerja nyata NU dalam mewujudkan masyarakat yang maslahat.
  3. Moderasi Politik NU selalu mengambil posisi netral dan bijaksana dalam menghadapi dinamika politik nasional. Sikap ini menunjukkan komitmen NU untuk menjaga stabilitas dan kemaslahatan bangsa.
Baca Juga :  Ilmu dalam Islam, Definisi dan Klasifikasinya

Harapan dari Tema Ini

  1. Persatuan Umat dan Bangsa NU berharap semua elemen masyarakat dapat bersinergi untuk mengatasi berbagai persoalan nasional.
  2. Terwujudnya Keadilan Sosial Dengan prinsip maslahat, NU berkomitmen mendukung kebijakan yang pro-rakyat dan memerangi ketimpangan sosial.
  3. Indonesia sebagai Model Islam Moderat NU ingin menjadikan Indonesia sebagai contoh negara yang berhasil memadukan nilai agama, kebangsaan, dan kemanusiaan. Tema harlah NU Ke 102 sebagai kontruksi peradaban untuk membangun manusia yang beradab dan berilmu  dengan mental yang kuat lahir bathin, serta kemampuan skil untuk kemaslahatan dibangun komunikasi yang konstruktif dan solusi dalam ruang kerjasama untuk menuju indahnya dunia dan akherat.

Wallahulmuwafiq ila aqwamithariq

Ahmad Muslih
Ahmad Muslih
Syuriah Ranting NU Desa Cibinong, Gunungsindur

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here